Sabtu, 03 April 2010

menurut atau tidak menurut

salam kenal, Saya Doakan Teman-teman sumua yang sudah berbagi di Blog ini. saudaraku dalam Tulisan ini engkau mengatakan: Iman dan Percayalah yang menyelamatkan. Benarkah Imanmu berasal dari Allah? jangan-jangan Imanmu berasal dari sang penyesat. karena apa? Karena Iblispun percaya kepada Tuhan. iblis percaya kepada Tuhan tetapi tidak menurut justru iblis menentang Yesus. jadi saudaraku, percaya saja tidak cukup, tetapi harus menurut segala perintah dan melakukannya. kalau kita hanya percaya saja, itu berarti kita sama saja dengan iblis. artinya percaya saja tidak menyelamatkan saudara. dikatakan kita hanya akan selamat oleh Kasih Karunia. Kasih Karunia adalah Iman. Iman yang diberikan Allah kepada kita, agar kita berani mengakui, menerima dan menjadikan Yesus adalah Tuhan dan menuruti segala perintah dan hukum-hukumNya. Jika kita katakan kita memiliki Iman tetapi kita tidak melakukan perintahnya hanya percaya saja, imam itu bukan berasal dari Tuhan. Karena Iman yang berasal dari Tuhan, Allah kita itu, kita memiliki kesaksian akan Tuhan Yesus dan menuruti segala perintah dan Hukum-hukumNya. Iman yang berasal dari Allah, pasti akan mengasihi Allah dan menuruti segala perintahNya. Barangkali saat membaca Alkitab, saudara melewatkan Ayat ini, Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku". Karena Iman yang berasal dari Tuhan-lah, yang membuat kita tidak merasa menjadi beban untuk melakukan segala perintahNya. Namun, jika Iman itu berasal dari allah lain, maka akan banyak keluhan dan selalu mencari pembenaran diri bukan mencari Tuhan secara sungguh-sungguh. lihatlah yang dikatakan Amsal 8:17 "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku". Lantas apa yang harus kita turuti? sebagai orang awam, saya hanya membagikan dua saja. Karena kalau kebanyakan, nanti yang datang keluhan belaka. 1. Saya minta tolong agar saudara-saudara membagikan pengetahuan saudara kepada saya tentang kapankah Yesus Kristus pergi keribadah ke Gereja? Pernahkah Yesus, Tuhan kita itu pergi beribadah ke Gereja pada hari minggu? setahu saya, Alkitab mengatakan Tuhan Yesus pergi beribadah ke Gereja pada Hari Sabat. Tuhan manakah yang kita contoh? Tuhan yang manakah yang kita turuti? Tuhan yang beribadah pada hari sabat atau tuhan yang lain? lalu hari apakah hari sabat? coba anda buka kamus Alkitab anda, terserah Alkitab mana saja boleh. lihat tentang hari persiapan. sudahkah anda temukan hari sabat itu hari apa? 2. Benarkah semuanya boleh dimakan alias halal? Pernahkan Tuhan Yesus memakan makanan haram? jika pernah tentu Tuhan Yesus Sudah berdosa dan tidak pantas menjadi penebus saudara dan saya. kenyataannya dia suci dan tidak pernah berdosa. Dia Suci. mungkinkah yang Suci dipersatukan dengan yang haram? Kita mengakui bahwa tubuh kita adalah tempat kediaman Roh Kudus. Roh Kudus adalah Yesus Kristus dan Allah. Dia ada dalam hati kita, dalam tubuh kita. Mungkinkah kita akan mempesatukan makanan haram dengan Roh Kudus yang Suci itu dalam tubuh kita? jika ini yang kita lakukan Roh Kudus itu akan keluar dan pergi meninggalkan kita. Tuhan yang manakah yang kita turuti? kalau saya, saya akan memilih Tuhan Yesus dan menuruti segala perintahNya serta melakukannya dalam hidup saya. Tuhan memberkati, semoga bermanfaat.

KARUNIA NUBUATAN

Karunia nubuatan tidak pernah diungkapkan oleh banyak kalangan gereja kecuali gereja yang sisa. Apa itu gereja yang sisa, kita tidak membahas itu disini. Yang pasti adalah kita mendapati bahwa ada dua kepercayaan yang diamanatkan kepada gereja itu, yaitu: untuk memelihara hukum-hukum Allah dan memiliki “kesaksian Yesus Kristus”. Jika kita menemui gereja yang mempunyai kedua ciri ini tentu gereja tersebut akan disebut gereja sisa.
Sejak permulaan sejarah berdirinya, umat-umat di gereja sisa sudah sangat percaya bahwa “kesaksian Yesus” adalah nama lain untuk “Karunia Nubuatan” yang Alkitabiah. Umat gereja sisa yang saat ini kita kenal sebagai umat masehi advent hari ketujuh sangat yakin bahwa gerakan advent dipandu oleh manifestasi “Karunia Nubuatan” secara Alkitabiah dan aktif.
Umat Advent meyakini adanya landasan yang kokoh dan luas dalam seluruh Alkitab untuk kepercayaan bahwa Allah akan berbicara lagi melalui bibir manusia yang mendapat ilham pada zaman akhir sebagaimana zaman permulaan. Karunia Nubuatanlah YANG digunakan sebagai panduan dan untuk mempertahankan gereja yang sisa oleh umat-umat sisa. Apakah alkitab mendukung semua pernyataan diatas?
Karunia nubuatan dalam perjanjian lama seringkali di artikan sebagai cara komunikasi yang lebih disukai Allah, untuk memberikan petunjuk kepada umatNya pada akhir zaman perjanjian lama. Misalnya sebelum dosa menguasai manusia, Allah berbicara kepada manusia muka dengan muka, hal ini bisa kita lihat pada kejadian 3:8. Dosa pula yang memutuskan komunikasi langsung dan yang asli antara Allah dengan Manusia. Lihat Yesaya 59:2. Namun, hal ini bukan menjadi persoalan bagi Allah, karena oleh kemahatahuan-Nya, Allah telah mempersiapkan segala sesuatunya.
Allah kemudian menciptakan cara komunikasi dengan manusia yaitu sesuatu yang baru dan langsung. Cara komunikasi baru yang dipilih Allah ialah melalui juru bicara manusia, atau pengalih bahasa yang disebut “Nabi”. Dengan kata lain, melalui karunia nubuatan yang disampaikan para Nabi. Hal ini bisa kita lihat dalam Bilangan 12:6; Keluaran 4:15-16; Keluaran 7:1-2; dan Amsal 3:7. jadi karunia nubuatan adalah cara komunikasi yang lebih disukai Allah untuk memberikan petunjuk pada umat-Nya pada zaman Perjanjian Lama. Hal ini dikuatkan oleh ibrani 1:1; II Petrus 1:21; dan Hosea 12:10.
Bagaimana halnya dengan zaman Perjanjian Baru? Pada masa Perjanjian Baru-pun Karunia nubuatanlah yang lebih disukai Allah untuk berkomunikasi dengan manusia. Bukti-buktinya dapat kita lihat dalam I korintus 14:1; Kisah para rasul 13:1; kisah para rasul 11:27-28; kisah para rasul 21:9-11; I korintus 12:10; efesus 4:8-11; dan wahyu 1:1-2. karena itu sesungguhnya bisa dikatakan bahwa seluruh Alkitab adalah hasil karya Karunia Nubuatan. Yesus mengangkat Karunia Nubuatan pada manifestasi yang setinggi-tingginya dalam kepribadian Ilahi manusiawi-Nya. Dan Karunia Nubuatan ini dinamai “Kesaksian Yesus” dan ini adalah pantulan yang hidup dari suara-Nya. Mengenai semua ini sangat jelas diungkapkan dalam ulangan 18:15-19; I petrus 1:10-11; Wahyu 19:9-10; Ibrani 1:1-2; dan I Petrus 3:18-20.
Akan halnya zaman akhir? Pada zaman akhirpun Nubuatan Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah akan berbicara lagi dan bahwa Ia akan menggunakan Karunia Nubuatan lagi dalam Gereja Sisa. Untuk mengidentifikasi hal ini kita bisa melihat Wahyu 12:27; Wahyu 19:10; Wahyu 22:8-9; kiash para rasul 2:17-21; dan Yoel 2:28-32. bahkan Alkitab dengan jelas menyebut bahwa Allah telah “menentukan” atau secara permanen memilih Karunia Nubuatan untuk jemaatNya sampai pada akhir zaman. I Korintus 12:27-28; 13:8-13; Efesus 4:8-11; dan I Korintus 1:6-7. Oleh karena itu, jika Allah memandang perlu untuk memandu JemaatNya secara khusus ditengah-tengah kericuhan zaman akhir, kita bisa mengharapkan Dia untuk menggunakan cara yang lebih disukai itu. Hal ini dikuatkan oleh ibrani 13:8; dan Amsal 29:18. tulisan-tulisan “Roh Nubuat” Ellen G White dinilai tidak menutupi Alkitab. Tulisan-tulisan itu justru memperkaya kita atas kebenaran dan keindahanya. Bagaikan mikroskop memperbesar butiran salju, bagaikan teleskop memperbesar bintang-bintang. I tesalonika 5:20-21 menganjurkan “Dan janganlah anggap rendah Nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” Dalam tulisannya Ellen G White menunjukkan pekerjaanya dan pengakarannya selaras dengan Ujian Alkitabiah dan tidak pernah bertentangan dengan Alkitab. Hal ini membuktikan bahwa Karunia Nubuatan dapat digunakan sebagai Pegangan bagi seluruh Umat manusia yang mengaku Kristen yaitu mengaku sebagai pengikut Kristus.